Pages

Minggu, 07 Maret 2010

Mendiagnosis Software

a) Software / Perangkat lunak

Masalah pada perangkat lunak diklasifikasikan menjadi 3 yaitu:

(1) Perangkat lunak BIOS

Chip BIOS (Basic Input Output System) biasanya berupa EEPROM yang berisi program system mendasar dari komponen I/O, termasuk di dalamnya POST. Sebagai sebuah program BIOS juga dapat mengalami masalah di antaranya yaitu :

· Komputer mati

· Komputer hidup tapi blank atau tidak ada tampilan di layar dan tidak ada aktivitas.

· Komputer tidak dapat di setting hardwarenya, setting kacau dan POST tidak jalan.

(2) Sistem Operasi

Sistem operasi merupakan suatu perangkat lunak yang berfungsi untuk mengelola semua sumberdaya sistem komputer, diantaranya yaitu : perangkat keras, program aplikasi, dan user untuk menjadi suatu sistem yang dapat bekerja.



(3) Program aplikasi

Program aplikasi adalah perangkat lunak yang digunakan oleh user untuk melaksanakan pekerjaan atau aplikasi tertentu seperti mengetik, menggambar, menghitung, mendengarkan musik dan lain sebagainya. Program aplikasi yang dimaksud adalah semua perangkat lunak selain sistem operasi, diantaranya yaitu program aplikasi seperti: perkantoran, termasuk bahasa pemrograman, virus, utility dan lain-lain. Pengelompokkan ini belum diklasifikasikan berdasarkan jenis maupun kegunaan aplikasinya.

Permasalahan yang sering muncul berdasarkan klasifikasi perangkat lunak diantaranya, yaitu :

No

Komponen

Permasalahan

1

BIOS program

· Komputer mati

· Komputer hidup tapi blank atau tidak ada tampilan di layer dan tidak ada aktivitas.

· Komputer tidak dapat di setting hardwarenya, setting kacau dan POST tidak jalan

2

Sistem Operasi

· Tidak dapat booting

· Kinerja booting sampai ke windows berlangsung dengan lambat

· Windows exsploler tidak dapat dijalankan, tidak dapat mengcopi, mengganti nama file dan lain-lain

· Start menu tidak dapat dijalankan

· Prosedur Shutdown tidak dapat dilaksanakan

· Prosedur Shutdown berhenti sebelum komputer benar-benar mati

3

Program aplikasi

· Program tidak ada di start menu, desktop

· Program tidak dapat dijalankan

· Kinerja program lambat

· Program selalu meminta CD

· Fungsi-fungsi menu tidak dapat dijalankan

· Tidak ditemukan file data, tidak dapat membuka file data atau ekstensi file data berubah

Klasifikasi gejala permasalahan yang muncul dapat pula dilakukan berdasarkan kerusakannya, misalkan dengan urutan komputer mati, booting sampai dengan menjalankan aplikasi.

2) Identifikasi Kemungkinan Penyebab Permasalahan

Berdasarkan klasifikasi permasalahan yang ada maka kemungkinan penyebab dapat diidentifikasi dengan cara melokalisir permasalahan sehingga ruang lingkup kemungkinan kerusakan menjadi lebih sempit baik secara hardware maupun software, karena dalam banyak masalah keduanya saling terkait. Sebagai contoh, yaitu : hard disk tidak terdeteksi oleh PC, kemungkinan kerusakan ada disekitar hard disk yaitu :

Hardware :

· Hard disk, setting jamper hard disk

· Kabel data dan power ke hard disk

· Bus I/O pada motherboard

Software :

· BIOS setting

Bagian-bagian yang sudah diidentifikasi dapat dilakukan pengecekkan, sebaiknya dilakukan dari hardware dulu, baru software.

Dengan cara melokalisir seperti di atas dimungkinkan permasalahan akan relatif cepat diketahui.

3) Menentukan Hipotesa Awal Penyebab Masalah

Hasil dari identifikasi, dimana kemungkinan masalah sudah diketahui. User dapat memperkirakan dan menentukan hipotesa awal penyebab dari permasalahan.

Untuk mendukung menentukan hipotesa awal user harus mengetahui semua komponen dan fungsinya pada sistem komputer, serta beberapa data kemungkinan penyebab kerusakan komputer, misalnya tegangan AC tidak stabil, debu yang lembab di motherboard komputer, head pembaca disk yang kotor dan lain sebagainya.

Selanjutnya dapat dilakukan pemikiran sebab akibat yang terjadi. Sebagai contoh :

Diskdrive tidak dapat membaca disket, lampu disk hidup saat proses pembacaan disket :

Kemungkinan kerusakan pada :

· Disket:disket sudah rusak/kotor pada lempengan data

· head disk drive kotor: kemungkinan disebabkan debu menempel di head disk drive

· Motherboard, kabel data: kemungkinan karena soket kabel data sudah aus/tidak kencang atau ada yang putus

Dengan melihat hubungan sebab akibat user dapat menentukan hipotesa awal untuk mempermudah perbaikan.

4) Prosedur Test

Untuk lebih mudahnya test dilakukan dengan bantuan beberapa peralatan luar, seperti printer yang terpasang pada paralel port atau USB port, mouse yang terpasang pada port PS/2 atau serial, monitor yang selalu terpasang di card VGA, disket untuk pengujian diskdrive dan CD untuk CD ROM drive. Adapun urutan prosedur test yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a) Semua peralatan dipasang pada port yang sesuai. Khusus mouse sebaiknya dipasang pada serial port (COM1, COM2, PS/2) secara bergantian.

b) Booting Komputer, POST akan mengecek semua saluran I/O dan alamat I/O. Jika tidak bermasalah maka semua I/O yang tersedia berfungsi dengan baik.

c) Pengecekkan fungsi Keyboard dan Mouse.

d) Pengecekkan tampilan pada layar monitor, Jika tidak bermasalah maka setting layar monitor dapat dimaksimalkan.

e) Pengecekkan port paralel dan USB melalui program aplikasi Microsoft word.

f) Pengecekkan pembacaan disk dan CDROM melalui Windows Explorer.

g) Pengecekkan kemungkinan-kemungkinan kerusakan hardware dan software. Instalasi komponen hardware, secara bergantian dilepas dan dipasang kembali (saat melepas dan memasang komponen hardware kondisi PC harus dimatikan terlebih dahulu) kemudian komputer dihidupkan kembali. Amati dan catat kondisi yang terjadi.

h) Pengecekkan pada PC, apabila driver hardware dihapus dan kemudian diinstal kembali.

Tes dilakukan untuk mendapatkan data klasifikasi, identifikasi dan kemungkinan untuk menentukan hipotesa awal pada permasalah komputer.

0 komentar:

Posting Komentar