Pages
Minggu, 07 Maret 2010
Memahami Protocol TCP/IP Microsoft Windows Server 2003
Bagian ini akan menjelaskan berbagai hal yang berhubungan dengan protocol yang digunakan Microsoft Windows Server 2003. Meskipun secara umum sudah banyak yang menjelaskan tentang jaringan, namun demikian tidak ada salahnya Anda lebih memahami protocol ini secara mendalam, karena protocol TCP/IP ini merupakan protocol yang digunakan oleh hampir semua sistem operasi jaringan.
Microsoft Windows Server 2003 menggunakan protocol TCP/IP sebagai protocol untuk berkomunikasi dalam suatu jaringan. Baik yang digunakan oleh server maupun oleh client dalam suatu Local Area Network.
Berikut adalah penjelasan – penjelasan yang akan Anda pahami tentang:
- Fungsi protocol TCP/IP di Windows Server 2003
- IP Address dan pembagiannya
- Broadcast Address
- Network Address
- Subnet Mask
- Mampu melakukan setting IP Address pada Windows Server 2003
1.TCP/IP Microsoft Windows 2003
TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) merupakan protocol yang banyak digunakan oleh para administrator jaringan. Bahkan untuk sistem operasi tertentu protocol ini merupakan komponen utama suatu jaringan, baik berbasis Workgroup maupun Client Server.
TCP/IP merupakan protocol yang digunakan baik di jaringan Intranet maupun di Internet. Seperti pada manusia dimana bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi, demikian juga halnya dengan protocol pada jaringan komputer. Ada banyak bahasa di dunia ini, sehingga dibutuhkan bahasa yang dimengerti oleh semua bangsa untuk berkomunikasi. Umumnya kita menggunakan bahasa Inggris untuk berkomunikasi dengan bangsa lain.
Pada jaringan computer juga terdapat berbagai jenis protocol tergantung sistem operasinya, antara lain NetBEUI, IPX/SPX, AppleTalk, dan TCP/IP. Untuk saling berkomunikasi sistem operasi yang berbeda membutuhkan protocol yang sama. Protocol yang bisa dimengerti oleh semua sistem operasi adalah TCP/IP. TCP/IP adalah protocol default di Windows Server 2003 yang bisa digunakan untuk jaringan intranet dan internet.
TCP/IP bisa digunakan oleh Microsoft Windows Server 2003 untuk berkomunikasi dengan platform yang lain misalnya Linux, UNIX, Novell, AS/400 dan lain sebagainya. TCP/IP juga menawarkan framework komputasi yang mendukung aplikasi 2 Tier, 3 Tier, dan N Tier.
2.IP Address
IP Address merupakan sistem pengalamatan dalam TCP/IP protocol. Sedangkan format IP Address itu sendiri adalah W.X.Y.Z
IP Address terdiri dari dua bagian yaitu Network ID : Identitas Jaringan dan Host ID : Identitas Komputer. IP Address terbagi dalam 3 kelas, yaitu kelas A, B, dan C.
~ Kelas A
Network ID : W Host ID : X, Y, Z
~ Kelas B
Network ID : W, X Host ID : Y, Z
~ Kelas C
Network ID : W, X, Y Host ID : Z
Digit pertama dari IP Address
~ Kelas A : 1-126
~ Kelas B : 127-191
~ Kelas C : 192-223
Angka 127 digunakan sebagai alamat loopback atau penunjuk ke diri sendiri dan digunakan untuk keperluan testing apakah protocol TCP/IP tersebut telah terpasang dengan sempurna atau belum.
3. Alamat Broadcast
Sebuah alamat khusus didefinisikan dalam TCP/IP sebagai alamat broadcast yaitu alamat yang dapat dikirim ke semua jaringan sebagai upaya broadcasting. Fungsi broadcasting adalah sebagai berikut:
•Memberi informasi kepada jaringan, bahwa layanan tertentu exist.
•Mencari informasi di jaringan
Alamat broadcast ditandai dengan 255 pada Host ID, sehingga alamat broadcast untuk:
• Kelas A : X.255.255.255
• Kelas B : X.X.255.255
• Kelas C : X.X.X.255
4. Alamat Network
Sebuah alamat khusus didefinisikan dalam TCP/IP sebagai alamat jaringan yaitu alamat yang menunjukkan jaringan tertentu.
Alamat Network ditandai dengan 0 pada Host ID . Alamat network untuk masing-masing kelas adalah sebagai berikut:
• Kelas A : X.0.0.0
• Kelas B : X.X.0.0
• Kelas C : X.X.X.0
Contoh :
IP Address 202.158.39.10 dengan subnet mask 255.255.255 merupakan IP Address kelas C. alamat network atau Network ID untuk IP Adress tersebut adalah 202.158.30.0
5. Subnet Mask
Pada jaringan TCP/IP terdapat suatu nilai yang disebut subnet mask atau address mask. Subnet mask digunakan untuk membedakan Network ID dan Host ID. Subnet mask untuk masing-masing kelas adalah sebagai berikut:
• Kelas A : 255.0.0.0
• Kelas B : 255.255.0.0
• Kelas C : 255.255.255.0
Subnet mask diperlukan oleh TCP/IP untuk menentukan apakah jaringan yang dimaksud adalah jaringan local atau jaringan non local. Untuk jaringan non local berarti harus mentrasmisi paket data melalui default gateway atau router.
5. Setting TCP/IP Address
Untuk setting TCP/IP Anda harus masuk ke lingkungan Internet Protocol (TCP/IP) Propeties melalui Dekstop dan plih ikon MyNetwork Places. Untuk mudahnya mengklik ikon seperti berikut:
Setiap computer harus diberikan IP Address. Ada dua cara untuk memberikan IP Address.
• Setting IP Address manual melalui TCP/IP Properties
• Setting IP Address otomatis menggunakan DHCP Server
Untuk jelasnya mengenai Setting DHCP ini akan dijelaskan dibagian selanjutnya.
BERSAMBUNG...
Perintah DOS
DOS pertama kali dikeluarkan pada tahun 1981, seiring dengan diperkenalkannya komputer pribadi atau Personal Computer (PC) oleh IBM. Walaupun DOS ini dibuat oleh perusahaan pembuat software terkenal Microsoft, namun pada semua komputer buatan IBM, tidak lagi menggunakan nama Microsoft MS-DOS tetapi PC-DOS, hal ini karena IBM telah membeli lisensi dari Microsoft untuk setiap sistem operasi yang diinstall (dipasang) pada setiap komputer yang diproduksinya.
DOS Versi 1.0 ini menggunakan memory sebesar 1024 byte dan media yang ditunjang adalah floppy disk 5.25 inch size 160 Kilobyte. Versi 1.1 dan 1.2 menunjang floppy disk 5.25 inch size 320 Kilobyte ditambah utility seperti DISKCOPY (menyalin seluruh isi disket ke disket yang lain) dan DISKCOMP (membandngkan isi disket yang satu dengan isi disket yang lainnya).
Versi 2.0 muncul seiring dengan IBM mengeluarkan produk IBM-XT (Extended Technology). Pada versi 2.0 kini mampu menunjang pemakaian hard disk sebesar 10 Mb dengan kemampuan membuat direktori dan sub-sub direktorinya.
Versi 3.0 sampai 3.3 ditambahkan pelbagai fungsi tambahan seperti EDIT, merubah warna huruf dll dan mampu mengakses memory sampai 640 Kb dan hard disk 40 Mb.
Mulai DOS versi 4.0 keatas, DOS mampu mengakses lebih dari 640 Kb memory (yang disebut sebagai conventional memory). Pada DOS versi terakhir di dalamnya telah tersedia banyak utility seperti pengaturan pengunaan memory komputer oleh program-program (Himem.sys, Memmaker.exe), program anti virus (MSAV), memeriksa dan memperbaiki file (MS-Scandisk) dll.
DOS adalah sistem operasi dengan basis tampilan karakter text ( Character User Interface / CUI ). Namun saat ini trend nampak mengarah pada sistem operasi yang berbasiskan desain grafis ( Graphical User Interface ). Misalnya seperti sistem operasi Microsoft Window 3.1, Windows 95 atau 98 dsb. Karena berbasis text, DOS mempunyai keunggulan yaitu hanya membutuhkan tempat penyimpanan dan memory komputer yang sedikit dibandingkan dengan OS yang berbasis grafis. Namun keunggulan OS berbasis grafis adalah tampilan pada layar monitor lebih menarik, sistem pengoperasiannya semakin lebih mudah dipelajari ( user friendly ) karena dibantu dengan gambar / icon, dan tampilannya dapat dimodifikasi sesuai keinginan si pemakai. Tentu saja kelebihan-kelebihan tersebut harus "mengorbankan" sisi lainnya, yaitu membutuhkan ruang penyimpanan yang lebih banyak dan dalam pengoperasiannya membutuhkan memory komputer yang lebih besar.
OS diperlukan oleh komputer untuk melakukan booting. Pada DOS yang telah berhasil dibaca, maka akan muncul tampilan kursor yang dikenal dengan istilah DOS prompt.
Perhatian :
Jika DOS anda terdapat pada jaringan, maka akan muncul DOS prompt F: > _
Jika DOS anda terdapat pada hard disk, maka akan muncul DOS prompt C: > _
Jika DOS anda ditempatkan pada drive A, maka akan muncul DOS prompt A: > _
Tampilan DOS prompt bisa juga diubah (lihat penjelasaan perintah PROMPT pada halaman berikutnya).
Prosedur yang harus diperhatikan terlebih dahulu saat melakukan booting komputer :
Pastikan bahwa seluruh saluran power listrik komputer telah tersambung dengan benar.
Letakkan disket DOS anda pada drive A. (Jika PC memiliki hard disk, cara ini tidak perlu).
Kemudian hidupkan komputer PC anda (Tekan tombol Power pada komputer).
Tunggu hingga proses pembacaan selesai.
Setelah anda melalui urutan diatas, maka akan muncullah DOS prompt A: > (jika Komputer Anda tanpa hard disk) atau DOS prompt C: > (jika komputer memiliki hard disk) atau DOS prompt F: > (jika komputer Anda terhubung dalam suatu jaringan kelompok lokal /workgroup).
Perhatian
Sebaliknya, jika Anda memasukkan disket yang tanpa mempunyai operating system, atau hard disk, atau disket berisi DOS, telah rusak baik karena disebabkan kerusakan fisik atau rusak karena virus, atau head disk drive/ hard disk Anda rusak, maka semua tampilan diatas tidak akan muncul, melainkan akan muncul pesan :
Non-system disk or disk error
Replace and strike any key when ready. atau
DISK BOOT FAILURE. INSERT DISK WITH SYSTEM.
Ganti dengan disket DOS yang bersih, atau coba bersihkan disk drive dengan disk cleaner.
Dengan demikian pengertian dari Sistem Operasi atau Operating System adalah sekumpulan perintah-perintah atau instruksi (command) dari program-program yang berfungsi sebagai Interfce antara Brainware dengan Hardware, dalam mengatur semua pengoperasian dasar komputer.
DIRECTORY
Directory merupakan sistem pengelompokkan data-data file pada pembagian ruang-ruang. di dalam suatu media penyimpanan. Tujuan pembuatan direktori ialah agar suatu file dapat dikelompokkan pada file yang sejenis, sehingga lebih terorganisir dan mudah dicari. Dalam suatu direktori, dimungkinkan untuk membuat satu atau lebih beberapa direktori lagi, yang disebut dengan sub-direktori. Dalam suatu sub-direktori, juga dimungkinkan untuk membuat satu atau lebih beberapa direktori lagi, demikian seterusnya.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh struktur pohon dari suatu direktori dibawah ini :
Cara Membuat Suatu Directory :
ketik MD [ Nama Direktori yang akan dibuat ]
Contoh : ketik MD Program untuk membuat direktori Program
Cara Memasuki/turun ke Suatu Directory atau sub-direktori :
ketik CD\ [ Nama Direktori yang telah dibuat ]
Contoh : ketik CD\PROGRAM untuk turun satu tingkat ke sub-direktori Program
Cara untuk naik satu tingkat / level :
ketik CD..
Contoh : ketik CD.. dari C:\PROGRAM untuk kembali ke C:\
ketik CD.. dari C:\PROGRAM\WINDOWS untuk kembali ke C:\PROGRAM
Cara Melompat Langsung ke Root Directory dari level sub-direktori manapun : ketik CD\
Contoh :
ketik CD\ untuk melompat langsung ke root direktori dari C:\PROGRAM\MS-OFFICE
ketik CD\ untuk melompat langsung ke root direktori dari C:\PROGRAM\WINDOWS
Cara menghapus sebuah Directory :
[RD] [drive] [path:\] [Nama Direktori]
ketik RD C:\PROGRAM\LOTUS untuk menghapus sub-direktori LOTUS dari
C:\PROGRAM
Sebuah Directory dapat dihapus apabila tidak ada data file satupun di dalam Direktori yang hendak dihapus tersebut !! Gunakan perintah DELTREE apabila hendak menghapus suatu direktori berikut seluruh sub-direktori dan file-file yang ada didalamnya.
FILE
Pengertian file disini hampir sama seperti suatu dokumen yang berisi kertas-kertas data/laporan. Perbedaannya, file pada komputer disimpan secara elektronik. Penamaannyapun mengikuti ketentuan khusus.
Nama File . extension
Penamaan suatu File dibagi menjadi 2 bagian, dan diantaranya disisipkan sebuah titik.
Pada bagian Pertama (sebelah kiri tanda titik), merupakan Nama File, maksimal 8 karakter.
Antara nama file dan ektension diberikan tanda titik sebagai pemisah.
Pada bagian Kedua (sebelah kanan tanda titik), merupakan nama extension file-nya, maksimal hanya 3 huruf. Ekstension adalah type/jenis file itu sendiri.
Penulisan nama file berikut ekstensionnya harus diketik tanpa ada spasi kosong...!
Contoh :
COMMAND.COM
README.TXT
CONFIG.SYS
PINBALL.EXE
LATIHAN.DOC
AUTOEXEC.BAT
Dalam memberikan nama pada File atau Directory, selain tidak boleh ada spasi dan tanda baca, juga tidak boleh ada beberapa karakter seperti " / ' \ [ ] : < > ; + = | ).
Komputer juga mencatat waktu dan tanggal pembuatan/penyimpanan. Contoh : Ketik DIR pada komputer Anda dan perhatikan hasilnya...!
File-file yang terdapat dalam DOS terbagi dalam dua kategori besar, yaitu Internal command dan External command. Yang dimaksud dengan Internal Command ialah perintah-perintah DOS yang siap pakai, karena pada saat booting, file-file ini disimpan pada RAM (Random Acsses Memory), yaitu DIR, COPY, DELETE, COPY, RENAME, TIME, DATE, VOL, VER, CLS, Prompt, sedangkan External Command adalah file-file tambahan, misalnya FORMAT, DISKCOPY, CHKDSK, dll.
Agar dapat dilaksanakan oleh komputer, maka setelah mengetikkan perintah berikut syntax command-nya, tekan tombol Enter. Contoh : DIR A: /W (tekan Enter)
DATE
( Berfungsi untuk melihat/mengisikan tanggal yang berlaku pada BIOS komputer )
Rumus : DATE ( mm - dd - year ) atau bulan - tanggal - tahun
Jika Anda menyetujui tanggal yang ditampilkan di layar monitor, maka Anda cukup menekan tombol Enter saja tanpa perlu mengisi.
DEL
( Berfungsi untuk menghapus suatu atau beberapa file sekaligus )
DEL adalah singkatan dari DELETE yang terjemahannya berarti menghapus.
Rumus : DEL [drive :] [path] [nama file]
Contoh penggunaan :
DEL TUGAS.DOC
menghapus file yang bernama TUGAS.DOC
DEL B:\*. DOC
menghapus semua file berekstension DOC pada drive B
DEL * . *
menghapus seluruh file yang terdapat pada drive atau direktori aktif.
Perintah dengan cara yang sama berlaku juga untuk perintah ERASE.
Perintah DEL tidak akan bisa dilaksanakan (menghasilkan pesan "Access denied") apabila :
Type file telah dirubah menjadi Read-Only. Untuk memungkinkan bisa dihapus, rubahlah type file dengan menghapuskan Read-Only menjadi Archieve saja. Gunakan perintah external ATTRIB pada DOS, atau program-program utility seperti PCTools atau Norton Utility yang memiliki kemampuan menghapus file yang diproteksi dengan Read-Only.
Apabila didalam disket atau direktori yang dihapus masih terdapat sub-direktori, dan didalam sub-direktori tersebut masih terdapat file-file yang belum dihapus. Untuk menghapusnya, Anda harus memasuki masing-masing sub-direktori tersebut dan menghapus seluruh file-filenya. Atau gunakan perintah (external) DELTREE untuk menghapus suatu direktori berikut sub-sub direktori yang berada dibawahnya.
CLS
( Berfungsi untuk membersihkan tampilan pada layar monitor )
Rumus : CLS
COPY
( Berfungsi untuk membuat salinan suatu file atau beberapa file sekaligus )
Rumus : COPY [ drive sumber ] [ nama file ] [ drive tujuan ] [ nama file ]
Contoh penggunaan :
COPY A:FORMAT.COM B :>
menyalin file FORMAT.COM dari drive A ke drive B dengan nama yang sama.
COPY TUGAS.DOC LATIHAN.DOC
menyalin file TUGAS.DOC menjadi LATIHAN.DOC pada drive/direktori yang sama.
COPY CON
( Berfungsi untuk menuliskan data/pesan berupa karakter text.
Rumus : COPY CON [ Nama File.TXT ] [Enter]
Dalam menuliskan data/pesan text, berlaku ketentuan sebagai berikut :
Untuk berganti baris = Tekan Enter
Untuk Disimpan (SAVE) = Tekan F6 atau Ctrl Z lalu [Enter]
Untuk Batal Penyimpanan = Tekan Control C atau Break bersamaan.
Untuk melihat hasilnya, ketik TYPE [ nama file.TXT ] atau buatlah sebuah file batch.
Contoh : Berikut latihan untuk memberi identitas kepemilikan pada disket Anda. Silahkan dicoba diketik ...!
COPY CON A:\NAMA (tekan Enter 2X)
(Tekan tombol Tab 4X) PERHATIAN (tekan Enter 2X)
Barang siapa yang menemukan disket ini, dimohon kesediaannya (tekan Enter)
untuk mengembalikannya kepada pemiliknya dibawah ini : (Enter 2X)
Nama : ........ (Tuliskan nama Anda disini) ..............
(tekan Enter) Kelas : ............. SMU 105 Jakarta
Atas kerjasamanya, saya ucapkan terima kasih. (tekan Enter 3X)
(Tekan tombol Tab 6X)
(Tulis nama Anda disini)
Tekan tombol F6 atau Ctrl Z. Lalu tekan Enter.
Jika Anda melakukannya dengan benar, maka akan muncul pesan : 1 files copied.
Berikut ini latihan membuat konfigurasi file batch :
COPY CON A:\MILIK.BAT (tekan Enter)
@Echo off (tekan Enter)
CLS< (tekan Enter) TYPE A:\MILIK (tekan Enter) Tekan tombol F6 atau Ctrl Z. Lalu tekan Enter. Jika Anda melakukannya dengan benar, maka akan muncul pesan : 1 files copied. Kini, setiap kali Anda mengetikkan A:\MILIK, maka akan ditampilkan identitas kepemilikkan disket. Perintah COPY CON juga dapat mengubah komputer berfungsi seperti halnya mesin ketik dengan menambahkan syntax PRN dibelakang COPY CON. Kini setiap kalimat yang diketik akan langsung dicetak oleh printer setelah ditekan Enter. Untuk menormalkan kembali, tekan tombol F6 dan Enter. DIR ( Memperlihatkan daftar isi dari suatu media penyimpanan ) Rumus : DIR [ drive : ] [ path ] [ filename ] [ syntax ] [ drive : ] drive dimana isi media penyimpanan tersebut berada , misalnya DIR A: [ path ] [ filename ] menyatakan direktori , dan / atau file yang ingin dilihat . Contoh : DIR A:\TUGAS artinya perintah untuk menampilkan file-file yang terdapat pada sub direktori TUGAS. DIR A:\*.DOC artinya perintah untuk menampilkan file-file yang berekstension DOC saja. Contoh-contoh diatas dapat juga menyertakan syntax. Syntax : /P menampilkan daftar isi per layar. /W menampilkan daftar isi melebar ke kanan. /A menampilkan daftar isi file berikut atributnya : /AD menampilkan direktori. /AS menampilkan file-file sistem operasi. /AR menampilkan file-file yang beratribut Read-Only. /AH menampilkan file-file yang disembunyikan. /O menampilkan daftar isi file secara berurutan berdasarkan : /ON berdasarkan nama-nama file yang ada. /OE berdasarkan ektension file. /OS berdasarkan besarnya size file. /OD berdasarkan tanggal pembuatannya (yang terdahulu diutamakan) . Contoh : DIR A:\TUGAS artinya perintah untuk menampilkan file-file yang terdapat pada sub direktori TUGAS dan tampilannya berhenti per 1 layar sampai Anda menekan tombol apapun (kecuali Anda menekan tombol Esc) . DIR A:\*.DOC /OS artinya perintah untuk menampilkan file-file yang berekstension DOC saja dengan urutan berdasarkan besar kecilnya file tersebut (size file paling kecil berada paling atas) . DIR /OD artinya perintah menampilkan file-file berurutan berdasarkan tanggal pembuatannya. PROMPT ( Berfungsi untuk merubah tampilan DOS prompt ) Rumus : PROMPT [ text ] [ special character ] [ text ] Satu atau beberapa huruf yang akan muncul sebagai prompt DOS [ special characters ] $Q = untuk menampilkan simbol sama dengan ( = ) $$ = untuk menampilkan simbol dollar ( $ ) $T = untuk menampilkan waktu yang berlaku pada komputer Anda $D = untuk menampilkan tanggal yang berlaku pada komputer Anda $P = untuk menampilkan drive dan path yang berlaku ( :\ ) $N = untuk menampilkan drive yang berlaku $G = untuk menampilkan simbol lebih besar ( > )
$L = untuk menampilkan simbol lebih kecil ( < ) $_ = untuk memberikan jarak / spasi 1 baris Contoh penggunaan : Ketik PROMPT $P$G maka tampilan prompt yang muncul di layar monitor A:\ >
Ketik PROMPT SMU Negeri 105 Jakarta $T$_$P$G
maka tampilan prompt di layar monitor Anda akan nampak seperti di bawah ini :
SMU Negeri 105 Jakarta Time : 9 : 30 : 27 a
A :\ >
REN
( Berfungsi untuk mengubah suatu nama file )
REN adalah singkatan dari RENAME yang terjemahannya berarti merubah nama. Yang harus diperhatikan ialah yang dirubah hanya nama file-nya saja, ekstension file tidak boleh dirubah....!
Rumus : REN [ drive : ] [ path ] [ nama file ] [ nama file baru ]
Contoh penggunaan :
REN TUGAS.DOC LATIHAN.DOC
artinya mengganti nama file TUGAS.DOC menjadi LATIHAN.DOC.
TIME
( Berfungsi untuk melihat / mengisikan waktu yang berlaku pada BIOS komputer )
Rumus : TIME ( Hour : minute : seconds ) atau Jam : Menit : Detik
Jika Anda menyetujui waktu yang tampak di layar Monitor, maka Anda hanya cukup menekan tombol Enter saja tanpa perlu mengisi.
TYPE
( Berfungsi untuk menampilan karakter text hanya pada file-file yang berekstension .TXT )
Rumus : TYPE [ nama file . TXT ]
VER
( Berfungsi untuk mengetahui versi DOS yang digunakan pada Komputer Anda )
Rumus : VER
DOS-eksternal command
CHKDSK
( Berfungsi untuk melihat kondisi media penyimpanan yang kita pakai )
Rumus : CHKDSK [ drive : ]
Jika kita menjalankan program ini, akan ditampilkan antara lain kemampuan kapasitas penyimpanan media tersebut, jumlah file yang ada, jumlah area yang masih kosong dan volume. Jika terdapat partisi / track disket yang rusak (biasanya disebut found lost chain), informasi tersebut juga ditampilkan. Untuk melakukan perbaikan, Anda ulangi CHKDSK diatas namun kali ini tambahkan dengan syntax /F ( atau Fixed ). Kemudian akan muncul pesan : Convert lost chain to file ( Y / N ) maka jawablah Y. Ini dimaksudkan agar program ini menyimpan data yang berada pada partisi / track yang rusak ke dalam sebuah atau beberapa file (namanya FILE0001.CHK dst.) dan diletakkan pada partisi / track yang baik, sehingga Anda dapat mengakses data tersebut.
Informasi yang ditampilkan CHKDSK pada paragraf pertama adalah yang paling penting Anda perhatikan, dengan urutan-urutannya sebagai berikut :
Baris ke-1 : total daya tampung disket atau Hard disk
Baris ke-2 : jumlah files yang disembunyikan (jika ada)
Baris ke-3 : jumlah direktori yang ada
Baris ke-4 : jumlah file yang ada
Baris ke-5 : jumlah byte yang rusak (bad sector) jika ditemukan ada
Baris ke-6 : jumlah byte tersisa yang bisa dipakai.
Apabila baris ke-2 dan ke-5 tidak ditemukan, maka jumlah barisnya hanya ada 4.
Mulai pada versi DOS 6, Microsoft membeli lisensi salah satu utiliti dari PC-ToolsÃ’ dan merubah namanya menjadi SCANDISK, walau tetap menyediakan CHKDSK. Perbedaan dengan CHKDSK ialah proses pengecekkan ditampilkan pada layar monitor dan pada akhir pemakaian, SCANDISK akan memberitahukan kepada Anda hasil pemeriksaannya dalam data statistik yang berisi kondisi fisik disket atau hard disk Anda (misalnya, apakah ditemukan kerusakan atau tidak, kemudian nama file yang dideteksi rusak dan yang berhasil diperbaiki).
DISKCOPY
( Menyalin seluruh isi disket sama persis ke disket lainnya )
Rumus : Diskcopy [ drive sumber ] [ drive tujuan ]
Contoh : Diskcopy A : B :
Setelah itu akan muncul pesan seperti berikut ini :
Insert SOURCE diskette in drive A : (artinya masukkan disket sumber di drive A)
Insert TARGET diskette in drive B : (artinya masukkan disket target di drive B)
Press anykey when ready ... (artinya tekan sembarang tombol untuk melanjutkan)
Jika proses pengcopyan disket berjalan dengan lancar, akan muncul pesan :
Copy Complete.
Copy another disk ? ( Y / N ) ?
Maka yang harus Anda lakukan adalah :
tekan Y agar program mengulang kembali proses seperti diatas
tekan N untuk mengakhiri perintah DISKCOPY dan Anda akan kembali ke DOS prompt .
Yang harus diingat ialah program ini hanya berlaku untuk disket dengan kapasitas dan ukuran media yang sama pula. Program tidak berfungsi untuk jenis media penyimpanan lainnya selain disket (misalnya hard disk, tape back-up, data catridge, CD-ROM dsb ).
Peringatan :
Ada sedikit kekurangan dari program ini, yaitu apabila pada disket target/sasaran terdapat sector yang rusak, DOS tidak akan memberitahukannya kepada Anda (kecuali jika Anda menggunakan MS-DOSÃ’ versi 6 ke atas).
FORMAT
( Berfungsi untuk membuat track pada suatu media penyimpanan agar
media tersebut dapat difungsikan / dipakai ) .
Rumus : FORMAT [ drive : ] [ /S ] [ /V ] [ /Q ] [ /U ] [ /4 ]
/S menyertakan sistem operasi DOS pada media yang diformat
/V menuliskan nama label volume dari media yang diformat
/Q format akan dilaksanakan lebih cepat ( Quick format )
/U dengan menyertakan syntax ini, saving image diabaikan.
/4 format disket 5,25" 360 KB pada drive 5,25" 1,2 MB.
Contoh penggunaan :
FORMAT A : memformat disket yang terdapat di drive A
FORMAT A : /S memformat disket pada drive A berikut sistem operasinya
Latihan :
Silahkan masukkan disket Anda pada drive A. Kemudian ketik FORMAT dan tekan Enter.
Setelah program format dibaca, maka akan muncul pesan seperti di bawah ini :
Insert new diskette for drive A :
Press Enter when ready .....
artinya program menunggu sampai kita meletakkan media disket pada drive A untuk pelaksanaan program, kemudian diikuti dengan menekan Enter untuk menjalankan program Format. Setelah itu akan muncul tampilan proses format seperti dibawah ini :
Head 0, Cylinder 1 ...... dst ( jika menggunakan MS-DOS versi 3.30 )
Proses akan selesai jika telah mencapai silender ke-79.
1 percent complete ...... dst ( jika menggunakan MS-DOS versi 4.0 ke atas )
Proses akan selesai jika telah mencapai angka 99 persen.
Proses tersebut menandakan bahwa program Format sedang bekerja membuat track pada disket Anda. Perlu Anda ketahui bahwa mulai MS-DOS versi 5 ke atas, DOS akan membuat image file yang dapat digunakan untuk mengembalikan kondisi disket seperti kondisi disket sebelum diformat (Caranya yaitu dengan menjalankan perintah UNFORMAT). Namun jika Anda tidak ingin membuat image file, sertakan syntax /U pada perintah Format).
Tunggu hingga pelaksanaan Format disket selesai. Jika proses format telah selesai maka akan ditampilkan pesan : Format completed.
Setelah itu Anda akan diminta untuk mengisikan nama (volume) untuk disket Anda (paling banyak 11 karakter dan tidak boleh ada tanda baca seperti titik atau koma). Setelah menekan Enter ditampilkan data statistik yang menginformasikan kapasitas isi disket, jumlah byte yang digunakan untuk sistem DOS (jika anda memformat disket dengan syntax /S), dan jumlah byte yang rusak (bad sector) - jika ada !
Pada baris paling akhir muncul pesan :
Format another ? ( Y / N )
yang artinya program menanyakan, apakah proses format ingin diulang kembali atau tidak. Jika Ya, tekan huruf Y lalu ulangi prosedur yang sama seperti diatas. Jika tidak , tekan huruf N maka penggunaan program FORMAT akan diakhiri dan Anda kembali ke DOS prompt.
Sebaliknya jika disket Anda tidak bisa diformat, DOS akan menampilkan pesan :
Track 0 bad or disk unuseable. Format another ? ( Y / N )
LABEL
( Berfungsi untuk menampilkan label atau merubah nama label pada disk ).
Rumus : LABEL [ drive : ]
Contoh : Ketiklah LABEL A:\ (Enter) maka pada layar monitor akan muncul tampilan :
Volume in drive A is none
Volume Serial Number is 3F68-1AFF
Volume label (11 characters, ENTER for none) ?
Volume in drive A is none menandakan media pada drive A tidak memiliki label. Kecuali Anda pernah menuliskan nama disini pada perintah FORMAT, maka kata "none" akan diisi dengan nama Anda.
Volume Serial Number adalah serial angka yang diberikan oleh Komputer.
Volume label adalah baris dimana Anda menuliskan label nama dengan panjang maksimum 11 huruf, setelah itu tekan Enter. Penulisan nama label harus pada baris yang sama, sebab Anda tidak diperkenankan lagi menuliskan nama label setelah menekan Enter. Jika hal itu Anda lakukan, program justru menganggap Anda tidak mengisi nama label (No Label).
MOVE
( Berfungsi untuk memindahkan suatu file ke lokasi lain yang berbeda).
Rumus : MOVE [ drive-1: nama file] [ drive-2: nama file ]
Syntax : /Y maka tampilan konfirmasi tidak ditampilkan.
/-Y maka tampilan konfirmasi akan ditampilkan.
Mulai tersedia sejak versi MS-DOS 6.0. Berfungsi hanya untuk memindahkan file, berbeda dengan fungsi perintah COPY.
Contoh : MOVE LATIHAN.DOC A:\TUGAS.DOC
Memindahkan file LATIHAN.DOC ke drive A sekaligus mengganti namanya menjadi TUGAS.DOC
Program-program external command lainnya (namun tidak akan dibahas disini, mengingat keterbatasan halaman dan waktu pengajaran) antara lain ialah :
DEFRAG.EXE
GRAPHICS.COM
QBASIC.COM
ATTRIB.EXE
Pada umumnya gunakan [Nama perintah] /? untuk menampilkan bantuan penjelasan (help). Tampilan akan diberikan dalam bahasa Inggris. Contoh : COPY /? akan menampilkan penjelasan perintah COPY
Mendiagnosis Software
a) Software / Perangkat lunak
Masalah pada perangkat lunak diklasifikasikan menjadi 3 yaitu:
(1) Perangkat lunak BIOS
Chip BIOS (Basic Input Output System) biasanya berupa EEPROM yang berisi program system mendasar dari komponen I/O, termasuk di dalamnya POST. Sebagai sebuah program BIOS juga dapat mengalami masalah di antaranya yaitu :
· Komputer mati
· Komputer hidup tapi blank atau tidak ada tampilan di layar dan tidak ada aktivitas.
· Komputer tidak dapat di setting hardwarenya, setting kacau dan POST tidak jalan.
(2) Sistem Operasi
Sistem operasi merupakan suatu perangkat lunak yang berfungsi untuk mengelola semua sumberdaya sistem komputer, diantaranya yaitu : perangkat keras, program aplikasi, dan user untuk menjadi suatu sistem yang dapat bekerja.
(3) Program aplikasi
Program aplikasi adalah perangkat lunak yang digunakan oleh user untuk melaksanakan pekerjaan atau aplikasi tertentu seperti mengetik, menggambar, menghitung, mendengarkan musik dan lain sebagainya. Program aplikasi yang dimaksud adalah semua perangkat lunak selain sistem operasi, diantaranya yaitu program aplikasi seperti: perkantoran, termasuk bahasa pemrograman, virus, utility dan lain-lain. Pengelompokkan ini belum diklasifikasikan berdasarkan jenis maupun kegunaan aplikasinya.
Permasalahan yang sering muncul berdasarkan klasifikasi perangkat lunak diantaranya, yaitu :
No | Komponen | Permasalahan |
1 | BIOS program | · Komputer mati · Komputer hidup tapi blank atau tidak ada tampilan di layer dan tidak ada aktivitas. · Komputer tidak dapat di setting hardwarenya, setting kacau dan POST tidak jalan |
2 | Sistem Operasi | · Tidak dapat booting · Kinerja booting sampai ke windows berlangsung dengan lambat · Windows exsploler tidak dapat dijalankan, tidak dapat mengcopi, mengganti nama file dan lain-lain · Start menu tidak dapat dijalankan · Prosedur Shutdown tidak dapat dilaksanakan · Prosedur Shutdown berhenti sebelum komputer benar-benar mati |
3 | Program aplikasi | · Program tidak ada di start menu, desktop · Program tidak dapat dijalankan · Kinerja program lambat · Program selalu meminta CD · Fungsi-fungsi menu tidak dapat dijalankan · Tidak ditemukan file data, tidak dapat membuka file data atau ekstensi file data berubah |
Klasifikasi gejala permasalahan yang muncul dapat pula dilakukan berdasarkan kerusakannya, misalkan dengan urutan komputer mati, booting sampai dengan menjalankan aplikasi.
2) Identifikasi Kemungkinan Penyebab Permasalahan
Berdasarkan klasifikasi permasalahan yang ada maka kemungkinan penyebab dapat diidentifikasi dengan cara melokalisir permasalahan sehingga ruang lingkup kemungkinan kerusakan menjadi lebih sempit baik secara hardware maupun software, karena dalam banyak masalah keduanya saling terkait. Sebagai contoh, yaitu : hard disk tidak terdeteksi oleh PC, kemungkinan kerusakan ada disekitar hard disk yaitu :
Hardware :
· Hard disk, setting jamper hard disk
· Kabel data dan power ke hard disk
· Bus I/O pada motherboard
Software :
· BIOS setting
Bagian-bagian yang sudah diidentifikasi dapat dilakukan pengecekkan, sebaiknya dilakukan dari hardware dulu, baru software.
Dengan cara melokalisir seperti di atas dimungkinkan permasalahan akan relatif cepat diketahui.
3) Menentukan Hipotesa Awal Penyebab Masalah
Hasil dari identifikasi, dimana kemungkinan masalah sudah diketahui. User dapat memperkirakan dan menentukan hipotesa awal penyebab dari permasalahan.
Untuk mendukung menentukan hipotesa awal user harus mengetahui semua komponen dan fungsinya pada sistem komputer, serta beberapa data kemungkinan penyebab kerusakan komputer, misalnya tegangan AC tidak stabil, debu yang lembab di motherboard komputer, head pembaca disk yang kotor dan lain sebagainya.
Selanjutnya dapat dilakukan pemikiran sebab akibat yang terjadi. Sebagai contoh :
Diskdrive tidak dapat membaca disket, lampu disk hidup saat proses pembacaan disket :
Kemungkinan kerusakan pada :
· Disket:disket sudah rusak/kotor pada lempengan data
· head disk drive kotor: kemungkinan disebabkan debu menempel di head disk drive
· Motherboard, kabel data: kemungkinan karena soket kabel data sudah aus/tidak kencang atau ada yang putus
Dengan melihat hubungan sebab akibat user dapat menentukan hipotesa awal untuk mempermudah perbaikan.
4) Prosedur Test
Untuk lebih mudahnya test dilakukan dengan bantuan beberapa peralatan luar, seperti printer yang terpasang pada paralel port atau USB port, mouse yang terpasang pada port PS/2 atau serial, monitor yang selalu terpasang di card VGA, disket untuk pengujian diskdrive dan CD untuk CD ROM drive. Adapun urutan prosedur test yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a) Semua peralatan dipasang pada port yang sesuai. Khusus mouse sebaiknya dipasang pada serial port (COM1, COM2, PS/2) secara bergantian.
b) Booting Komputer, POST akan mengecek semua saluran I/O dan alamat I/O. Jika tidak bermasalah maka semua I/O yang tersedia berfungsi dengan baik.
c) Pengecekkan fungsi Keyboard dan Mouse.
d) Pengecekkan tampilan pada layar monitor, Jika tidak bermasalah maka setting layar monitor dapat dimaksimalkan.
e) Pengecekkan port paralel dan USB melalui program aplikasi Microsoft word.
f) Pengecekkan pembacaan disk dan CDROM melalui Windows Explorer.
g) Pengecekkan kemungkinan-kemungkinan kerusakan hardware dan software. Instalasi komponen hardware, secara bergantian dilepas dan dipasang kembali (saat melepas dan memasang komponen hardware kondisi PC harus dimatikan terlebih dahulu) kemudian komputer dihidupkan kembali. Amati dan catat kondisi yang terjadi.
h) Pengecekkan pada PC, apabila driver hardware dihapus dan kemudian diinstal kembali.
Tes dilakukan untuk mendapatkan data klasifikasi, identifikasi dan kemungkinan untuk menentukan hipotesa awal pada permasalah komputer.